Pembangunan SMPS Darul Ulum 1 Camplong Rawan Korupsi "Mutu Kualitas Rendah dan Sarat Penyimpangan"
Sampang||Garuda08.Com- Tim investigasi MCS (Media Center Sakteh) Sampang menemukan lagi satu proyek bangunan dari beberapa proyek-proyek yang terindikasi mangkrak serta tidak sesuai ekspektasi karena tidak sesuai dengan anggaran yang dikucurkan oleh Pemerintah Daerah di akhir tahun 2024 ini.
Salah satu proyek yang tidak sesuai dengan anggaran yang ada tersebut adalah pembangunan ruang Laboratorium Komputer SMPS (Sekolah Menengah Pertama Swasta) Darul Ulum 1 beralamat di Desa Prajjan Kecamatan Camplong Kabupaten Sampang.
Setelah Tim mendatangi lokasi proyek pembangunan laboratorium tersebut ternyata pekerjaan itu jauh dari harapan, karena kalau dilihat dari data yang ada nilainya cukup fantastis yakni senilai Rp. 468.480.000,- tapi hingga saat pengerjaannya masih mencapai kurang dari 50%, padahal dilihat dari konrak kerja akhir tahun sudah selesai, akan tetapi kenyataan di lapangan proyek SMPS tersebut masih sangat jauh dari kata rampung. Rabu (11/12/2024).
Pantaun awak media secara langsung saat mendatangi ke lokasi semakin memicu kekhawatiran proyek itu, salah satunya ialah pada elemen vital di bangunan itu sendiri yaitu pada kuda-kuda atap terbuat dari seng besi tapi angat tipis sekali sehingga diragukan mutu serta kualitasnya atau tidak sesuai dengan speck dan juga sampai saat ini masih belum terpasang. Masyarakat sekitar sendiri mengkhawatirkan kekuatan atap bangunan itu dalam waktu dekat pakai selesai pekerjaan pasti akan ambruk karena tidak kuat menahan beban.
“Saya bersama tim sangat menyayangkan proyek pembangunan yang digunakan sebagai bagian dari sarana pendidikan ini, seharusnya pelaksana proyek menjaga serta memprioritaskan mutu maupun kualitas bangunan”, ujar Mamang salah seorang tim investigasi MCS Sampang.
Selain itu, tim investigasi juga menemukan banyak penyimpangan yang dilakukan oleh H. Supri sebagai Direktur Utama ‘CV. Karya Anugerah Samudra’, diantaranya papan nama tidak terpasang, bahan material menggunakan mutu rendah dan lain sebagainya sehingga terkesan bangunan tersebut digarap seadanya. Bahkan para pekerja mengeluhkan beratnya pekerjaan yang tidak sesuai dengan target yang telah ditentukan.
“Selain kodisi sekarang memasuki musim hujan juga ditambah dengan pihak pelaksana sedikit menghambat pekerjaan kami karena lambat mengirim bahan material. Kami selaku pekerja merasa sangat pesimis proyek ini akan selesai sesuai dengan target dan penandatanganan kontrak yang telah ditetapkan”, ujar salah satu pekerja.
Harso selaku pelaksana proyek saat dihubungi melalui telepon seluler WhatsApp mengatakan bahwa dirinya tetap berjanji kalau pekerjaannya tersebut akan selesai tepat waktu sesuai dengan kontrak proyek yang telah disepakati.
“Kami optimis pekerjaan pembangunan ruang laboratorium komputer itu akan selesai tepat waktu”, katanya.
Namun apa yang pelaksana Harso itu bukan merupakan suatu jaminan untuk meredam kekecewaan serta keresahan masyarakat maupun wali santri apabila kalau melihat secara fakta di lapangan ketidaksesuaian antara pembangunan hanya satu ruangan saja dengan besarnya jumlah anggaran yang diterima oleh kontraktor.
Fathur Rahman, S.sos atau yang lebih akrab disapa Mamang itu mendesak kepada anggota DPRD Kabupaten Sampang Komisi IV agar segera melakukan Sidak ke lokasi untuk meninjau bangunan tersebut.
“Dilihat dari kondisi bangunan ini, kami berharap komisi IV beserta Dinas Pendidikan segera lakukan Sidak dan jika ditemukan pelanggaran dan penyimpangan yang serius maka kontrak kerja harus di putus atau di batalkan. Jangan sampai uang negara di korupsi oleh oknum pelaksana seperti itu dan habis untuk pekerjaan yang tidak bermutu dan berkualitas”, tegasnya.
“Kami juga berharap agar masyarakat ikut andil berpartisipasi untuk melakukan pengawasan khususnya terhadap proyek ini serta proyek pekerjaan lainnya di wilayah Kabupaten Sampang pada umumnya. Terlebih lagi dari pihak pelaksana seharusnya tetap menjaga mutu serta kualitas bangunan terutama di segi keamanan maupun kenyamanan fasilitas di proyek ini karena sangat dibutuhkan oleh para siswa dan guru dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar”, pungkas Ketua PWI Sampang dengan nada geram. (McS)
(Fit)