Diduga Tak Sesuai Aturan, Proyek Rehabilitasi dan Pembangunan SDN Krampon 2 Menuai Sorotan Tajam

Diduga Tak Sesuai Aturan, Proyek Rehabilitasi dan Pembangunan SDN Krampon 2 Menuai Sorotan Tajam




Sampang||Garuda08.com - Proyek rehabilitasi dan pembangunan SDN Krampon 2, Kecamatan Torjun, Kabupaten Sampang yang didanai oleh Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun Anggaran 2024 kembali menjadi sorotan tajam. Sejumlah dugaan penyimpangan dan pelanggaran terhadap Rencana Anggaran Biaya (RAB) muncul, khususnya terkait kualitas material yang digunakan. Kecurigaan ini semakin kuat ketika media gagal mendapatkan klarifikasi dari pihak Dinas Pendidikan yang hingga kini belum dapat ditemui di kantor mereka, menambah aroma tidak sedap pada proyek ini.



Media yang beberapa kali mengunjungi kantor Dinas Pendidikan untuk meminta konfirmasi terkait temuan di lapangan, mendapati bahwa pejabat terkait tidak berada di tempat. Ketidakhadiran mereka memicu spekulasi bahwa pihak dinas mungkin menghindari pertanyaan-pertanyaan sulit terkait pelaksanaan proyek ini. “Kami sudah dua kali berusaha menemui mereka, tetapi tidak pernah ada di lokasi. Mereka sepertinya enggan memberikan penjelasan,” ungkap salah satu wartawan.




Salah satu temuan paling mencolok di lokasi adalah penggunaan bahan dan material yang kuat diduga berbeda dengan yang tercantum dalam RAB. Seharusnya, berdasarkan dokumen RAB, seperti pasir dan besi dan lain lain yang digunakan untuk pekerjaan konstruksi ini. Namun, saat tim media melakukan investigasi lapangan, pasir yang digunakan terlihat tidak sesuai spesifikasi. Bahkan, salah seorang pengawas proyek yang enggan disebutkan namanya mengakui adanya penyimpangan ini, meski tidak memberikan keterangan lebih lanjut terkait dampak kualitas.




Selain penggunaan pasir yang tidak sesuai, kejanggalan lain juga terungkap. Divisi investigasi Garuda 08 Kabupaten Sampang, Wirno, mengungkapkan bahwa papan nama proyek tidak dipasang di lokasi. Hal ini menjadi sinyal bahwa ada upaya untuk menyembunyikan transparansi dalam proyek tersebut. “Kami melihat ada banyak hal yang tidak beres di proyek ini. Materialnya tidak sesuai, ukuran besi pun tidak memenuhi standar konstruksi yang telah ditetapkan,” ungkap Wirno dengan nada tegas.




Ia menambahkan bahwa pihaknya telah mengumpulkan sejumlah bukti di lapangan dan berencana mengajukan surat resmi kepada Dinas Pendidikan Sampang untuk meminta penjelasan. “Proyek ini menggunakan dana publik, maka transparansi harus dijunjung tinggi. Jika ada penyimpangan, ini adalah bentuk pengkhianatan terhadap amanah masyarakat,” tegasnya.




Ada beberapa CV berbeda dengan tugas-tugas spesifik. Namun, dengan adanya dugaan penyimpangan, tidak hanya kualitas pekerjaan yang dipertanyakan, tetapi juga kredibilitas CV yang terlibat, seperti, CV Mitra Lestari, CV Padi-Padi Taman, dan CV Putra Hidayat Jaya.




Dalam proyek ini, dana besar telah dialokasikan untuk beberapa pekerjaan penting, seperti rehabilitasi, pembangunan baru Meski dengan nilai proyek yang besar, fakta di lapangan justru menunjukkan bahwa kualitas pelaksanaan tidak sesuai dengan standar yang diharapkan.




Sementara itu, media ini terus berupaya untuk mendapatkan pernyataan dari pihak pelaksana proyek. Namun, hingga kini, mereka sepertinya selalu menghindar. Ketidakhadiran mereka menambah panjang daftar pertanyaan yang harus dijawab terkait integritas proyek ini.




Sorotan ini menjadi semakin tajam, mengingat proyek ini melibatkan anggaran besar yang diharapkan mampu meningkatkan fasilitas pendidikan bagi generasi mendatang. Transparansi dan akuntabilitas dalam penggunaan dana publik harus ditegakkan, dan jika ditemukan adanya pelanggaran, penegakan hukum tidak boleh ragu untuk bertindak.




Publik sekarang menunggu tindak lanjut yang lebih tegas dari pihak terkait, khususnya Dinas Pendidikan Kabupaten Sampang. Dengan sejumlah temuan yang semakin kuat, kasus ini tampaknya tidak akan berlalu begitu saja tanpa tindakan nyata. Apakah ini akan menjadi ujian transparansi dan akuntabilitas pemerintah daerah? Hanya waktu yang akan menjawab.(Red)












Postingan populer dari blog ini

Dukungan Terus Mengalir, Tokoh Berpengaruh Desa Banjar Tabulu Nyatakan Pilih JIMAD SAKTEH di Pilkada Sampang 2024

Salah Satu Cabup tak Hadiri Deklarasi Damai Sampang, Apakah Layak menjadi Tauladan bagi Tim dan Pendukung??

Terkait Anggota DPRD Ditahan, Masyarakat Desak Polres Segera Berikan Keterangan Pers